komunikasi.ac.id – Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin bekerja sama dengan Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan menyelenggarakan Seminar Literasi Digital, Senin (26/02). Kegiatan bertajuk “Memperkuat Kompetensi Digital Mahasiswa” ini diselenggarakan di Aula Prof. Syukur Abdullah Fisip Universitas Hasanuddin. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari Dies Natalis Fisip Unhas yang ke-63.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prof. Dr. Phil, Sukri, M.Si., mengapresiasi penyelenggaraan seminar ini dalam sambutannya. “Hal ini tidak terlepas bahwa literasi digital adalah sebuah keniscayaan di era informasi ini” jelasnya. Bambang Tri Santoso, Ketua tim Sektor Literasi Digital Sektor Pendidikan Kementerian Komunikasi dan Informatika, juga menyampaikan hal senada. “Semoga setelah seminar ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan manfaat bagi diri sendiri, tapi juga bisa dibawa ke orang-orang sekitar, bahkan masyarakat” pungkasnya.
Terdapat empat topik yang menjadi materi utama dalam seminar ini, yang dimoderatori oleh Sartika Sari Wardanhi, S.Sos, M.Si. Menurut Ketua Departemen Ilmu Komunikasi, Dr. Sudirman Karnay, M.Si., empat topik tersebut merupakan pilar literasi digital yang perlu dikuasai oleh mahasiswa. “Mahasiswa dapat menjadi lebih terampil dalam mengelola informasi, berkolaborasi secara online, serta menghadapi tantangan dan peluang yang timbul di era teknologi digital”. Empat topik tersebut adalah etika digital, kecakapan digital, keamanan digital, dan budaya digital.
Materi pertama mengenai etika digital: Etis Bermedia Digital. Materi ini dibawakan oleh Ramlan yang merupakan Relawan TIK. Dalam materi tersebut Ramlan menyebutkan, hal yang paling utama dalam etika digital adalah sebagai pengguna perlu memperhatikan hal-hal yang kita unggah di media sosial. “Unggahan kita akan menjadi jejak digital yang dapat ditelusuri di kemudian hari” lengkapnya.
Materi kedua dengan topik kecakapan digital dibawakan oleh Dr. Alem Febri Sonni, S.Sos., M.Si. Dalam pemaparannya, Dosen Departemen Ilmu Komunikasi ini menyoroti adanya manfaat dan resiko dalam penggunaan Artificial Intelegence (AI). Maka menurutnya, tanggung jawab dan etis dalam menggunakan AI adalah kunci untuk menghindari risiko penggunaan AI.
Topik keamanan digital menjadi materi ketiga dalam seminar tersebut, yang dibawakan oleh Doni Budhi Utomo. Ketua umum Siberkreasi ini membagikan praktik-praktik fundamental dalam menjaga keamanan digital personal. Sementara itu, materi terakhir dipaparkan oleh M. Yamin dari Pandu Digital Purwa, dengan topik budaya digital.a
Kegiatan seminar juga dirangkaikan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Departemen Ilmu Komunikasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Direktorat Pemberdayaan Informatika. Bambang Tri Santoso berharap jalinan kerja sama ini bisa berlanjut untuk membangun generasi Indonesia yang cakap digital.